Penyakit herpes simpleks disebabkan oleh infeksi virus herpes simpleks (HSV), yang memiliki dua tipe utama: HSV-1 dan HSV-2. HSV-1 umumnya menyebabkan infeksi pada area wajah, seperti bibir (herpes oral), sedangkan HSV-2 lebih sering terkait dengan infeksi genital (herpes genital). Meskipun keduanya memiliki potensi untuk menginfeksi kedua area tersebut, HSV-1 lebih sering mengarah pada infeksi oral, sementara HSV-2 lebih sering mengarah pada infeksi genital. Virus ini menyebar melalui kontak langsung dengan kulit atau mukosa yang terinfeksi, seperti ciuman, hubungan seksual, atau kontak dengan luka atau air liur penderita. http://anzac100.nzherald.co.nz/
Salah satu penyebab utama infeksi herpes simpleks adalah kontak langsung dengan seseorang yang terinfeksi, bahkan jika orang tersebut tidak menunjukkan gejala. Virus ini bisa menyebar melalui hubungan seksual tanpa pelindung, baik oral, vaginal, maupun anal, dengan seseorang yang membawa virus herpes tetapi tidak memiliki luka terbuka atau tanda-tanda infeksi. Selain itu, HSV-1 juga dapat menyebar melalui kontak dengan air liur yang terinfeksi, misalnya melalui ciuman atau berbagi alat makan dengan orang yang terinfeksi.
Setelah virus herpes simpleks menginfeksi tubuh, ia dapat bersembunyi di dalam sistem saraf dan tetap tidak aktif di dalam tubuh selama periode waktu yang lama. Faktor-faktor tertentu dapat memicu kekambuhan infeksi, seperti stres, penurunan daya tahan tubuh, paparan sinar matahari yang berlebihan, atau bahkan infeksi lain yang memengaruhi kekebalan tubuh. Ketika sistem kekebalan tubuh lemah atau tertekan, virus dapat aktif kembali dan menyebabkan gejala baru, seperti luka lepuh atau rasa gatal di area yang terinfeksi.
Meskipun herpes simpleks dapat menyebar dengan mudah melalui kontak langsung, beberapa faktor juga dapat meningkatkan risiko seseorang terinfeksi. Ini termasuk memiliki banyak pasangan seksual, berhubungan seks tanpa pelindung, atau memiliki riwayat infeksi menular seksual lainnya. Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti mereka yang sedang menjalani pengobatan kanker atau yang terinfeksi HIV, lebih rentan terkena infeksi herpes karena sistem imun mereka tidak dapat melawan virus dengan efektif.
Faktor genetik juga dapat berperan dalam meningkatkan kerentanannya terhadap infeksi herpes simpleks. Beberapa orang mungkin secara alami lebih rentan terhadap infeksi ini karena faktor bawaan atau genetika yang mempengaruhi cara tubuh mereka merespons virus. Meskipun genetika dapat memainkan peran dalam kerentanannya terhadap herpes, lingkungan dan gaya hidup seseorang juga berkontribusi pada kemungkinan terinfeksi. https://reports.sonia.utah.edu/
Terakhir, herpes simpleks dapat ditularkan dari ibu ke anak selama persalinan, terutama jika ibu memiliki infeksi genital herpes pada saat melahirkan. Infeksi ini dapat berbahaya bagi bayi dan dapat menyebabkan komplikasi serius seperti infeksi pada kulit, otak, atau organ lainnya. Oleh karena itu, penting bagi ibu yang mengidap herpes genital untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui cara terbaik untuk melahirkan dan mengurangi risiko penularan ke bayi.